Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 01:42:09【Resep】001 orang sudah membaca
PerkenalanTampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine NadjaBatam (ANTARA) - Satuan Pe

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.
Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengangakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureusdanescherichia coli.
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti ngak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.
Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.
“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.
Baca juga: Pemprov Kepri susun konsep pembangunan dapur MBG khusus di pulau kecil
Baca juga: SPPG di Karimun urus sertifikasi laik higiene dan sanitasi
“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.
Suka(12)
Sebelumnya: Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata
Selanjutnya: BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs
Artikel Terkait
- Polda Sulteng bekali 26 personel pelatihan DVI dan keamanan pangan
- Galon polikarbonat ngak menyebabkan gangguan kehamilan dan diabetes
- Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat
- Pimpinan MPR dukung penanganan krisis iklim jadi prioritas nasional
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara
- Belajar lebih fokus setelah ada program Makan Bergizi Gratis
- Mentan programkan hilirisasi kelapa, ngak ada lagi ekspor gelondongan
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal
Resep Populer
Rekomendasi

BKKBN laksanakan program PASTI percepat penurunan stunting di Kalbar

Hamas sebut perlintasan Rafah dibuka kembali pekan depan, 200.000 orang kembali ke Gaza utara

CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes

Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan

UNICEF desak semua perbatasan ke Gaza dibuka

Anggota DPR RI

DPR minta BPOM tindak tegas soal penipuan "bakery" bebas gluten